KETIKA rata-rata usia petani di Indonesia terus menua dan minat generasi muda pada sektor pertanian kian menurun, I Made Subagia bergerak cepat melalui kegiatan Evaluasi Kinerja Bidang Pertanian Tahun 2025. Ia tidak hanya menilai prestasi, tetapi menjadikan ajang ini sebagai strategi nyata dalam membangkitkan regenerasi petani.

Selama dua pekan pada 3-12 Juni 2025, Tim Kerja Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan menyambangi 10 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh kecamatan untuk melakukan evaluasi. Mereka mencari petani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), sosok Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berprestasi yang bisa menjadi teladan bagi generasi penerus pertanian.

“Evaluasi ini bukan sekedar lomba, tetapi bentuk apresiasi nyata. Kami ingin memunculkan figur-figur inspiratif di lapangan yang mampu membawa pertanian Tabanan lebih tangguh dan mandiri,” ujar Subagia yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan.

Ditegaskannya, kegiatan evaluasi adalah bagian dari upaya membangun semangat kerja, inovasi, dan regenerasi pelaku pertanian. Evaluasi tahun 2025 diharapkan dapat mengulang pencapaian gemilang pada 2024 saat Tabanan berhasil meraih juara I tingkat Provinsi Bali dalam dua kategori. Juara dimaksud masing-masing Petani Berprestasi atas nama I Made Sila Dana dari P4S Agro Alam Lestari Candikuning, dan Gapoktan Berprestasi yang disabet Gapoktan Subak Jatiluwih.

Mantan Kadis Lingkungan Hidup (LH) Tabanan ini menambahkan, kegiatan evaluasi dirangkaikan dengan peringatan Bulan Bung Karno. Hasilnya rencananya diumumkan dalam rangkaian peringatan Bulan Bung Karno sebagai wujud komitmen Pemkab Tabanan membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dan membumi. *man