Tabanan (bisnisbali.com)-Ancaman gelombang tinggi dan angin kencang di wilayah perairan selatan Bali membuat nelayan di pesisir Kabupaten Tabanan diminta meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa hari ke depan. Imbauan ini disampaikan Dinas Perikanan Tabanan menyusul rilis resmi dari BMKG Wilayah III Denpasar terkait kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi berlangsung sejak akhir pekan hingga awal pekan mendatang.

Dalam rilis yang diterbitkan BMKG, pada Sabtu (14/6) cuaca berawan sampai hujan ringan dengan kecepatan angin 13-28 kilometer per jam dan tinggi gelombang mencapai 2,5-4 meter. Pada Minggu (15/6), cuaca berawan tebal, kecepatan angin 14-31 kilometer per jam dengan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter.

Selanjutnya pada Senin (16/6), tinggi gelombang kembali naik menjadi 2,5-4 meter, kecepatan angin mencapai 28-35 kilometer per jam dan cuaca hujan ringan. Kondisi ini berisiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan dalam beraktivitas.

Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Tabanan I Gede Bogarada menyatakan telah meneruskan informasi resmi dari BMKG kepada kelompok-kelompok nelayan di wilayah pesisir agar selalu waspada dalam menghadapi kondisi cuaca beberapa hari ke depan. ”Kami telah imbau melalui grup WA kelompok nelayan, sehingga mereka bisa lebih cepat mendapat informasi terbaru dari perkembangan cuaca,” tuturnya, Jumat (13/6).

Pihaknya juga mengimbau kelompok nelayan di pesisir Tabanan untuk sementara mengamankan alat tangkap dengan menempatkan jauh dari bibir pantai. Dengan demikian, ketika terjadi gelombang laut besar hingga ke daratan, alat tangkap tidak hanyut.

Imbauan serupa datang dari Ketua Paguyuban Nelayan Bali I Ketut Arsana Yasa. Ia mengingatkan bahwa angin kencang akan mulai terasa kuat pada siang hingga malam hari dengan kecepatan di atas 20 kilometer per jam. Meski kondisi laut masih relatif aman hingga Sabtu pagi, nelayan diminta tidak mengambil risiko, terutama saat memancing di atas 2 mil laut dari garis pantai.

“Penangkapan lobster misalnya, masih aman dilakukan di pagi hari hingga pukul 10.00 Wita. Tapi setelah itu angin mulai kencang, sehingga sangat berisiko jika tetap melaut,” pungkas Arsana yang juga anggota DPRD Tabanan. *man