BISNISBALI.com – Salah satu warga Made Alit Ardika di Br. Tegehe Desa Batubulan Kecamatan Suwakati memiliki ide unik menyulap trotoar menjadi taman yang hijau. Karena ada warga lain yang melapor membuat taman di atas got atau sungai, Petugas Satpol PP memberikan teguran kepada pemilik rumah untuk mengembalikan fungsi fasilitas umum (Fasum) dari taman rumah pribadi menjadi fasum trotoar di atas got karena melanggar Perda 5 Tahun 2015 terkait ketertiban umum.
Pemilik rumah sekaligus pemilik taman, Made Alit Ardika Selasa (27/5) dikonfirmasi membenarkan telah mendapatkan teguran setelah menyulap trotoar menjadi taman yang hijau.
Ardika menceritakan upaya menyulap trotoar menjadi taman ini merupakan ide spontanitas selain juga karena hobi membuat taman.
Awalnya trotoar depan rumah hanya berbentuk beton menutupi got atau sungai.
Di sebelah rumahnya terdapat usaha waralaba dengan menu mie. Permasalahannya, banyak konsumen pembeli masakan menu mie ini parkir di depan rumahnya sehingga pihak keluarga merasa terganggu.
Agar tidak dijejali parkir kendaraan secara liar muncul idenya membuat taman di atas trotoar. Panjang taman ini sekitar 50 m dan pembuatan taman ini menghabiskan anggaran sekitar lebih dari Rp 20 juta.
Pasca laporan warga ia mendapatkan teguran satpol pp untuk membersihkan trotoar yang telah ditata dengan rumput yang hijau. “Arahan Satpol PP untuk membersihkan rumput hijau agar terlihat beton sebelumnya,” ucapnya.
Ia berharap tamannya tidak di bongkar karena telah dilengkapi jalan setapak dengan rumput yang hijau sehingga sangat nyaman dilalui pejalan kaki. Sebelumnya juga ada Anggota DPRD Kabupaten Gianyar yang juga mengangumi ide menyulap trotoar menjadi taman yang hijau.
“Kami berharap taman di depan rumah kami bisa menjadi contoh bagi tetangga atau rumah lain bisa menata trotoar dan telajakan menjadi taman yang hijau,” tuturnya.
Hingga saat ini taman di atas trotoar belum dibongkar. Jika pemerintah akan melaksanakan program pembuatan trotoar, ia dengan ikhlas memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk membongkar.
“Jika pemerintah akan membuat trotoar silakan dibongkar, kami ikhlas mengikuti program pemerintah, tetapi jika belum ada program pembangunan trotoar taman tersebut akan tetap kami rawat agar tetap hijau,” cetusnya. *kup