Gianyar (bisnisbali.com)-Mengembangkan pengetahuan tentang Bonsai, enam trainer atau seniman bonsai internasional berbagi ilmu tentang langkah-langkah atau teknik merawat bonsai dalam “demo bonsai” yang dilaksanakan serangkaian Asia Pacific Convention Bonsai and Suiseki Exhibition (Aspac) ke-17 di Alun-alun Kota Gianyar, Minggu (20/7). Pelatih ini berasal dari Malaysia, Taiwan, India, dan Australia.
Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Bali I Wayan Artana yang turut hadir menyaksikan pertunjukan merawat bonsai mengungkapkan, demo bonsai bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan kepada penggemar atau masyarakat umum tentang tahapan-tahapan dalam pembuatan bonsai seperti pemilihan tanaman, pemangkasan, pembentukan, ataupun perawatannya. “Kami mempertontonkan bagaimana master-master bonsai luar negeri mengerjakan pohon mulai pemangkasan pengarahan ataupun mereposisi pohon, sehingga terlihat desain awal pohon yang akan dijadikan bonsai,” ucapnya.
Dipaparkannya, pohon-pohon yang diberikan kepada para pelatih merupakan pohon dari alam yang belum dirawat layaknya bonsai sehingga masyarakat atau pencinta dapat melihat pengerjaan pohon sejak awal sampai terlihat desain awalnya. “Penggemar bonsai mempunyai bayangan bagaimana pohon awalnya dan setelah dilakukan perawatan seperti apa jadinya,” jelasnya.
Artana yang pernah menahkodai PPBI Gianyar menuturkan, bonsai mengandung sebuah nilai seni yang memiliki proporisi komposisi, dimensi, realitas alam, karakter pohon, serta penjiwaannya. Hal inilah yang ditunjukkan dalam demo bonsai kali ini.
Demo bonsai juga akan dilaksanakan Senin (21/7) yang juga dilakukan oleh master-master bonsai dari negara luar. Penggemar bonsai mampu membuat bonsai yang benar dan bagus serta memberikan kesan harmoni alam, karena bonsai merupakan simbol harmonisasi alam dengan manusia. Keenam pelatih tersebut adalah Mike Siow, Li An Yuan, Ravindran Damodar, Michael Morden, Ng Hock Soon, dan Tony Bebb. *kup