BISNISBALI.com – Sempat kolaps akibat kredit bermasalah (macet) dan kehilangan kepercayaan masyarakat, 10 Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Gianyar bertepatan Hari Kebangkitan Nasional ini sepakat bangkit kembali menopang perekonomian desa adat. Untuk itu Badan Kerjasama (BKS) LPD Provinsi Bali bersama BPD Bali, PT Ussi Selasa (20/5) membantu perangkat teknologi untuk mensupport 10 LPD tersebut sehingga bisa kembali memberikan layanan keuangan kepada masyarakat desa adat yang tersebar di tiga kecamatan meliputi Payangan, Tegallalang dan Blahbatuh.
Ketua BKS LPD Kabupaten Gianyar, Wayan Artha Utama di hadapan Pengurus MDA, PHDI, LPLPD dan Pimpinan BPD Bali Cabang Gianyar dan Ubud mengatakan, berdasarkan laporan Tahun 2023 jumlah LPD di Gianyar sebanyak 270 LPD dan 40 LPD diantaranya belum berjalan maksimal. Saat ini BKS LPD Gianyar sedang mensupport 10 LPD untuk bangkit karena sebelumnya sempat dalam kondisi kolaps.
Artha Utama menjelaskan dari 10 LPD yang mendapatkan bantuan penguatan LPD Bangkit 8 LPD diantara mendapatkan bantuan komputer plus program akutansi meliputi LPD Desa Adat Pinda Saba, Blahbatuh, LPD Desa Adat Pasdalem, Blahbatuh, LPD Desa Adat Kerta, Payangan, LPD Desa Adat Buahan, Payangan, LPD Desa Adat Sriteja, Payangan, LPD Desa Adat Seming, Payangan, LPD Desa Adat Tebuana, Tegallalang, LPD Desa Adat Kebon, Tegallalang.
Sementara 2 LPD yang hanya mendapatkan bantuan program akutansi LPD meliputi LPD Desa Adat Sengkaduan, Tegallalang dan LPD Desa Adat Let, Tegallalang.
Kabag Ekonomi Setda Gianyar, Kadek Alit Wirawan menyampaikan agar 10 LPD di tiga kecamatan yang mendapatkan bantuan penguatan LPD Bangkit bisa optimal memberikan pelayanan keuangan kepada masyarakat desa adat. Di tengah banyaknya tantangan seperti penyaluran KUR perbankan, termasuk tantangan persaingan dengan koperasi, tiga pilar LPD meliputi Pengurus, Pengawas dan Krama Adat mesti menjaga keajegan LPD sehingga usaha LPD bisa tumbuh dan berkembang.
Ketua BKS LPD Provinsi Bali, Nyoman Cendikiawan menyampaikan bantuan perangkat komputer (teknologi) bersumber dari bantuan BPD Bali, dan sumbangan Dana bersama LPD Bali dimana LPD yang kuat dari sisi keuangan membantu LPD yang bangkit dengan sistem subsidi silang. Sementara program akutansi LPD merupakan bantuan dari PT USSI.
“Secara teknis SDM dari 10 LPD Bangkit bisa magang di LPD tetangga yang sudah bisa menerapkan aplikasi akutansi LPD, ke depan 10 LPD bangkit ini diharapkan bisa sama dengan LPD yang lain yang telah menerapkan teknologi LPD Mobile, termasuk layanan QRIS,” tegasnya.
Ketua LPD Desa Adat Buahan, Wayan Gunarsa membenarkan sekitar 10 tahun lalu LPD Desa Adat Buahan sempat kolaps. Kini dengan dukungan, Bendesa, Perbekel, dan masyarakat Desa Buahan bersama sama membangkitkan kembali usaha LPD. Pengurus LPD yang baru telah memanfaatkan Kantor Bumdes berdekatan dengan Pasar Buahan sebagai Kantor LPD untuk bisa melayani masyarakat Desa Buahan. *kup