BISNISBALI.com – Menyikapi serangan hama tikus, petani di Gianyar diminta tak hanya fokus pada penanaman padi secara kontinyu. Untuk memotong siklus hama, petani diminta menerapkan pola tumpang sari. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gianyar A. A. Putri Ari, Kamis (15/5) mengatakan, tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.
Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya seperti padi dengan jagung, ketela, kedelai, cabai dan lainnya. Kadis Pertanian Kabupaten Gianyar menyampaikan bahwa tingginya tingkat serangan hama tikus di masyarakat karena ada penurunan tingkat animo masyarakat dalam bertani. Distan telah memberikan penyuluhan tentang tumpang sari.
Tumpang sari merupakan suatu sistem budidaya tanaman di mana lebih dari satu jenis tanaman ditanam pada lahan yang sama secara bersamaan atau hampir bersamaan. Sistem ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Ia menekankan dengan penerapan pola tumpang sari petani menjadi sering ke sawah dan bisa mengendalikan hama tikus.
“Perlu adanya tenaga penyuluh untuk mendampingi para petani,” tegasnya. *kup