BISNISBALI.com – Produksi produk herbal seperti Sanga Sanga memanfaatkan kekayaan rempah-rempah di  Indonesia. Obat herbal tradisional seperti  minyak balur, skin care, sabun sangat diminati pasar lokal, pasar Nusantara dan pasar mancanegara.

CEO dan Founder PT Kutus Kutus Herbal dan Sanga Sanga, Riva Effrianti Minggu (11/5) mengatakan pasar kini sudah beralih menggunakan produk  herbal. Ini termasuk pasar mancanegara sudah beralih dari menggunakan obat kimia ke obat herbal seperti produk skin care untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Riva menjelaskan pemerintah juga sudah mewajibkan apotik memasarkan produk herbal. Ini mendorong Sanga Sanga memasarkan produk herbal melalui distributor obat seperti Kimia Farma. “PT Kutus Kutus Herbal juga meluncurkan aplikasi Sanga Sanga Mart, platform digital untuk memperkuat sistem distribusi dan memastikan keaslian produk di pasar,” ucapnya

Owner PT Kutus Kutus Herbal, dan Sanga Sanga, Babe Bambang Pranoto memaparkan Sanga Sanga merupakan penerus resmi produk merek Kutus Kutus. Produk Sanga-Sanga menggunakan 140 jenis bahan dan mempertahankan aroma rempah rempah.  Produk baru dari Sanga Sanga diantaranya Sanga Sanga Skin Care.

Lebih lanjut dikatakannya, produksi produk herbal dan pemasaran menggunakan tenaga kerja lokal. Pemanfaatan tenaga kerja lokal ini mampu membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran.

Ia meyakinkan Sanga Sanga juga menggunakan bahan baku lokal. Ini diantaranya bunga kenanga, cabe atau tanya bun, belimbing buluh dan lainnya. Penyerapan bahan baku herbal dari produksi lokal untuk menghidupkan para petani lokal.

Bambang Pranoto meyakinkan tidak ada residu dalam produksi produk herbal. Sisa pengolahan produk herbal semua diolah menjadi sabun dan bubuk. “Sabun, bubuk dan minyak balur semuanya produk kesehatan herbal untuk penyembuhan penyakit,” tuturnya. *kup