BISNISBALI.com – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar Gathering Priority bersama nasabah priority cluster Denpasar-Bali. Dalam kegiatan ini juga membahas perihal market update ekonomi makro Bali yang dibawakan Trisno Nugroho. Area Manager PT BSI Bali Nusra, Tito Indratno mengatakan, kegiatan ini untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah, khususnya priority di cluster Denpasar. Kegiatan ini dibuat berbeda dari biasanya. Jika biasanya kegiatan mengumpulkan nasabah dalam suasana formal, kali ini dibuat lebih santai. “Jadi nasabah bisa lebih happy. Beberapa nasabah juga minta kegiatan ini dilanjutkan secara berkala,” ujarnya, di Denpasar, Sabtu (17/5).

Dalam kegiatan kali ini juga disiapkan cek kesehatan gratis, driving golf beserta pelatihnya, dan panahan serta pelatih. “Kita buat lomba kecil-kecilan dan di acara inti kita berikan market update ekonomi makro dan kondisi di wilayah Bali,” tambahnya.
Sebanyak 50-an nasabah yang hadir dalam kegiatan ini. Secara pertumbuhan bisnis di wilayah area Denpasar, pada tahun ini tetap ada pertumbuhan positif baik dari sisi pembiayaan, maupun dari pendanaan. “Kita juga sudah mendapat izin dari OJK sebagai bullion bank,” ujarnya.

Harapan dari kegiatan ini bisa membuat kedekatan antara BSI dan nasabah lebih baik lagi. Selain itu juga untuj meningkatkan bisnis baik secara dana maupun pembiayaan. Untuk tahun ini Tito menilai tantangan dalam mencapai target cukup tinggi. “Tapi kami optimis karena di BSI semua produk sudah lengkap. Selain itu BSI tidak hanya di Indonesia, kita juga sudah ada kantor cabang di Dubai. Kita juga sedang mempersiapkan kantor cabang di Jedah, menyusul di negara-negara lain,” paparnya.
Ia menambahkan, beberapa segmen bisnis area Denpasar merupakan penopang bisnis baik secara regional maupun nasional.
“Kami selalu mengedukasi nasabah bahwa BSI bukan hanya bank milik umat Islam. Kehadiran BSI itu bisa memfasilitasi seluruh masyarakat,” tandas Tito.
Sementara itu dalam pemaparannya tentang Perkembangan Ekonomi dan Pariwisata Bali hingga Mei 2025, Trisno Nugroho menyampaikan, ekonomi Bali menunjukkan perkembangan positif dengan pertumbuhan 5,52 persen pada Triwulan I 2025. Angka ini lebih tinggi dari dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,87 persen.
“Bali menduduki peringkat ke delapan sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia,” ujar Trisno.
Sektor pariwisata menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Bali dengan kedatangan wisatawan yang meningkat signifikan. Selain itu, ekonomi Bali juga menunjukkan ketahanan pangan yang kuat meski menghadapi berbagai tantangan global. Selain Trisno juga hadir QWP Wealth Specialist Senior Officer PT Bank BSI Pusat, Fahrur rozi S.E , M.M CFP yang memaparkan produk investasi BSI. *rah