Denpasar (bisnisbali.com) –Menjelang memasuki liburan sekolah Juli-Agustus mendatang, sebagian besar pengelola hunian belum dapat memasang target kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan domestik (wisdom). Namun pengelola tetap berharap okupansi wisdom tahun ini bisa bertumbuh sehingga mendukung perkembangan pariwisata dan perekonomian Bali.

Pengelola salah satu hotel dan restoran di kawasan Sanur, Ngurah Wirtama menyampaikan, bila melihat historis setiap momen liburan sekolah, wisdom masih mendominasi kunjungan. Kunjungan ada peningkatan di kisaran 60-70 persen.

“Tahun ini semoga tetap sama. Sebab ada daerah luar Bali yang melarang kegiatan bersifat tour sekolah, semoga daerah lain tidak berlaku sama,” ujarnya.

Ia memproyeksikan kepastian kunjungan akan mulai terasa di awal akhir Juni atau awal Juli mendatang. Untuk saat ini kondisi masih relatif stabil di kisaran 30 persen. Tempat atau objek wisata di daerah lain seperti Tanah Lot, Danau Beratan, Bedugul, menurutnya bisa saja ada yang sudah mengalami peningkatan seiring momen liburan sekolah.

Sebelumnya Ketua Bali Villa Association (BVA) Putu Gede Hendrawan menyebut tingkat hunian atau okupansi vila di Bali masih stabil di tengah munculnya berbagai isu. “Bisa dibilang masih stabil yaitu di antara 75 hingga 77 persen rata-rata okupansi vila di Bali sekarang ini menjelang atau menyambut high season liburan di Agustus ini, liburan musim panas,” paparnya.

Kata dia, vila dengan okupansi yang masih stabil ini didominasi di Kabupaten Badung yaitu di kawasan Canggu, Seminyak, Uluwatu. Hal itu menurut dia dikarenakan tingginya minat dari wisatawan untuk menginap di kawasan tersebut. Wisatawan ingin ber-experience atau memang sudah menjadi repeater di vila-vila tersebut, sehingga okupansi masih stabil di wilayah tersebut.

BVA mengaku akan menyambut liburan anak sekolah pada Juni-Juli mendatang. Berdasarkan pengalaman libur sekolah yang telah berlalu, kata dia tidak banyak terjadi peningkatan okupansi di vila. Alasannya wisdom atau wisatawan domestik tidak terlalu signifikan di vila karena lebih banyak ke hotel karena akan berkeliling ke beberapa area objek, destinasi. Tapi kita masih berharap bisa mengakomodir wisatawan nusantara saat momen liburan sekolah nanti,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini okupansi vila sebagian besar disumbang oleh wisatawan asing yakni wisatawan Australia, India dan Asia lainnya. Bisa dibilang 60 persen diisi wisatawan asing dan itu lebih banyak FIT (Free and Independent Traveler), wisatawan Individual Traveler dan pasangan. “Ada juga di beberapa wilayah, vila-vila menyediakan kamar keluarga dan grup-grup kecil,” imbuhnya.*dik