BISNISBALI.com – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengapresiasi kehadiran Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 yang sudah memasuki tahun ke-11. Pihaknya berharap kegiatan ini selalu berlanjut tiap tahun.

“Kami ingin event ini selalu diadakan tiap tahun dan tujuannya menjadi marketplace terbesar di Asia,” ungkap Widiyanti Putri Wardhana.

Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, Bali bukan hanya destinasi, melainkan juga gerbang strategis menuju kawasan Indonesia lainnya. Untuk itu, Kemenpar meluncurkan Bali and Beyond Tourism Program sejak September 2024. Program ini bertujuan mengembangkan pariwisata di Bali Utara dan Barat, termasuk Jembrana dan Buleleng, serta wilayah Banyuwangi di Jawa Timur.

“Kita ingin membangun ekosistem pariwisata yang lebih seimbang dan inklusif, sembari menjaga keberlanjutan yang menjadi kekuatan Bali selama ini,” ujarnya saat membuka Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 di Nusa Dua, Rabu (11/6).

Mengangkat tema “Indonesia: Preserving Green Nature and Cultural Heritage for the World”, pameran pariwisata yang diikuti tujuh negara sebagai exhibition dan 45 negara sebagai buyer ini digelar 11–13 Juni 2025 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali.

Tahun ini, BBTF tidak hanya menampilkan destinasi unggulan seperti Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, dan Borobudur, tetapi juga memperkenalkan inovasi dalam tren pariwisata global melalui beberapa sektor strategis, di antaranya Pariwisata Spiritual dan Kebugaran, peningkatan minat terhadap wellness melalui meditasi, yoga, dan kunjungan ke tempat suci untuk ketenangan batin dan keseimbangan hidup.

Event tahunan ini menghadirkan ratusan pelaku industri pariwisata dari berbagai negara. Lebih dari sekadar forum bisnis.

”Even BBTF ini sebagai wadah perayaan atas ketahanan, kreativitas, serta komitmen bersama dalam membangun masa depan pariwisata global yang berkelanjutan. BBTF bukan sekadar marketplace. Ini adalah bukti nyata bahwa industri MICE Indonesia punya daya saing global,” terang Widyawati.

Widiyanti menambahkan bahwa Kemenpar saat ini masih mengkaji lebih lanjut terkait kasus PHK di sektor pariwisata tersebut. Terlebih, pemerintah juga telah memberikan berbagai diskon perjalanan untuk moda transportasi.

Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya menyampaikan apresiasi atas kembali terpilihnya Bali sebagai tuan rumah BBTF 2025.

“Merupakan kebanggaan bagi kami bahwa Bali kembali dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi ini, yang telah menjadi salah satu travel fair terdepan di kawasan Asia,” terang Sumarjaya yang membacakan sambutan dari Wakil Gubernur Balk, Nyoman Giri Prasta.

Tema BBTF tahun ini dinilai sangat sejalan dengan visi pembangunan Bali berbasis nilai-nilai kearifan lokal yakni Nangun Sat Kerti Loka Bali.

Ketua Panitia BBTF 2025 dan Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra, S.AB, M.A.P.  menyampaikan, pameran pariwisata tahunan yang digelar di Bali ini telah berkembang menjadi platform global untuk memperkuat strategic partneship, memperkuat jaringan dan meningkatkan pariwisata berkualitas.

Terkait tema kegiatan ia menyebutkan sudah menjadi komitmen industri perjalanan dan pariwisata terhadap keberlanjutan lingkungan dan budaya serta untuk berbagi praktik terbaik industri yang menjaga alam dan warisan dalam pariwisata.

Winastra menambahkan, perlu bukti kongkret para pelaku industri untuk membuktikan komitmen konsep ramah lingkungan. Langkah-langkah konkret ini perlu untuk meningkatkan pariwisata keberlanjutan dan keselarasan dengan konsep-konsep seperti filosofi Tri Hita Karana Bali atau tiga pondasi kebahagiaan.

“Kami cukup bangga dan berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang selalu mensuport event Bali and Beyond Travel Fair ini dari tahun pertama sampai saat ini. Tentu kami selalu membutuhkan arahan dari Kemenpar terkait pengembangan destinasi yang bisa difeaturing dalam event ini,” tandas Winastra.

Dengan adanya tujuh negara sebagai exhibitor dan 45 negara sebagai buyer, Winastra memperkirakan potensial transaksi sebesar Rp7,84 triliun meningkat 3 persen dari tahun lalu. *rah