BISNISBALI.com – Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Bali, kembali mencuri perhatian lewat gebrakan inovatifnya dalam mengembangkan potensi lokal. Kali ini, desa yang dikenal subur dan strategis ini menetapkan tanaman kelor sebagai komoditi unggulan yang diharapkan mampu mengangkat perekonomian warga serta mendukung program ketahanan pangan nasional.
Langkah besar ini ditandai dengan aksi penanaman 500 pohon kelor secara massal di lahan seluas 55 are, Selasa (10/6). Kegiatan ini menggandeng banyak elemen mulai dari aparat desa, Kelompok Wanita Tani (KWT) Ringan Sari, masyarakat setempat, hingga perguruan tinggi, kepolisian, dan Babinsa.
Perbekel Desa Buahan, I Gede Ari Wastika, menyatakan bahwa kelor dipilih bukan tanpa alasan. “Kelor punya manfaat luar biasa, kaya gizi, berkhasiat untuk kesehatan, dan bernilai ekonomi tinggi. Tanaman ini cepat tumbuh, cocok dengan kondisi tanah di sini, dan dapat menjadi peluang usaha warga,” ujarnya.
Tidak hanya budidaya, pemerintah desa menargetkan untuk menambah jumlah pohon hingga 2.000 batang dan menjadikan kelor sebagai identitas desa. Bahkan, setiap keluarga akan diberi bibit kelor untuk ditanam di pekarangan rumah mereka.
Hasil panen kelor nantinya akan diolah menjadi produk bernilai tambah seperti tepung kelor, bubuk, hingga minyak kelor, menyasar pasar lokal hingga nasional.
Langkah ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2025 tentang ketahanan pangan, pengentasan stunting, dan pelestarian lingkungan. Tidak hanya sebatas budi daya, Desa Buahan juga telah berhasil mengembangkan produk olahan berbahan dasar kelor, salah satunya adalah mie kelor.
Usaha mikro ini telah menarik perhatian masyarakat sekitar, bahkan kini penjualan sudah banyak terserap antarpulau dengan rasa unik serta manfaat kesehatan dari mie kelor.
Pemilik usaha Mie Kelor Gud, di Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, I Wayan Sumerta Yasa, mengungkapkan bahwa terobosan menggunakan daun kelor sebagai bahan baku pembuat mie dilakukan setelah sebelumnya mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait khasiat dari daun tersebut yang ternyata kaya akan kandungan vitamin A, bahkan di luar negeri kelor ini dikenal sebagai superfood karena kaya nutrisi dan manfaat kesehatan. Sehingga berbagai olahan berbahan baku dari kelor sangat diminati di luar negeri.
Jelas Sumertayasa, saat ini penjualan mie kelor dengan berbagai varian rasa cukup diminati pasar. Selain di Bali, pangsa pasar mie kelor sudah terserap ke Jawa, Sumatra, dan Medan. Seiring dengan itu jumlah volume produksi sudah meningkat dari rata-rata sebelum 50 kilogram, kini sudah naik hampir 50 persen. *man