BISNISBALI.com – Libur panjang Idul Adha yang berlangsung di akhir pekan ini mendorong kenaikan tingkat hunian (okupansi) kamar hotel di Bali. Kenaikan okupansi terjadi sekitar 10 persen dibandingkan hari-hari biasa. Namun kondisi ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Wakil Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, pada momen libur panjang Idul Adha tahun ini terjadi lonjakan kunjungan ke Bali sekitar 10-15 persen. Berbeda dengan pada momen libur panjang tahun-tahun sebelumnya, peningkatan kunjungan bisa mencapai 20 hingga 30 persen.
“Ya pada libur panjang Idul Adha, cuti bersama dan weekend ini ada peningkatan kunjungan wisatawan khususnya domestik. Jadi ada peningkatan kunjungan 10 hingga 15 persen,” katanya di Denpasar, Senin (9/6).
Peningkatan kunjungan ini tentu berpengaruh terhadap okupansi di Bali yang saat ini mencapai rata-rata 70 persen. Berbeda dengan hari-hari biasa yang okupansi hanya 60 persen. Namun angka ini dikatakannya masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Kawasan yang disasar dalam libur panjang Idul Adha ini masih didominasi di Bali Selatan. Untuk tamu domestik kalangan menengah ke atas lebih menyasar kawasan Nusa Dua, Jimbaran, Uluwatu dan Kuta. Sementara untuk daerah menengah lebih banyak ke Canggu juga Legian, Seminyak, Legian dan sebagainya.
Jelang libur sekolah pihaknya optimis ada peningkatan okupansi dari tamu domestik ataupun mancanegara. Namun dia mengakui kondisi perekonimian secara global yang tengah lesu membuat kunjungan tidak akan begitu signifikan. “Global ekonomi tengah mengalami kelesuan saat ini. Mudah-mudahan peningkatan okupansi cukup untuk Bali seperti yang kita targetkan,” terangnya.
Demikian pemesanan kamar hotel oleh wisman jelang High Season (Juli-Agustus) kata dia, sudah mulai ada. Terutama untuk wisman asal Australia, India termasuk Tiongkok. Meski jumlahnya belum seramai tahun sebelumnya, dia berharap mendekati momen libur nanti pemesanan kamar hotel terus bertambah. “Sekarang biasanya banyak yang melakukan pemesanan last minute, mereka booking langsung dapat. Karena kita lihat Bali sudah memiliki 120 ribu kamar hotel, cukup banyak, sehingga mereka yakin pasti akan dapat kamar,” imbuhnya. *wid