Denpasar (bisnisbali.com)-Penataan Tukad Badung di Kota Denpasar berlanjut tahun ini dan kini sudah memasuki tahap tender. Adapun pagu anggarannya mencapai Rp6 miliar (M) dengan proses tender dilakukan melalui metode e-purchasing atau e-katalog.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Gandhi Dananjaya Suarka saat diwawancarai, Selasa (3/5), mengatakan proses tender penataan Tukad Badung dari Kohinor ke selatan sudah memasuki masa verifikasi.
Calon rekanan yang sudah masuk untuk mengikuti tender tercatat tiga perusahaan. Mereka tidak lagi diseleksi sesuai penawaran dari pagu, melainkan ditunjuk langsung oleh Dinas PUPR Denpasar melalui e-purchasing. Pihak perusahaan akan melakukan verifikasi terhadap spesifikasi bahan yang ditawarkan sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan Dinas PUPR Denpasar.
Metode e-purchasing merupakan sistem pemilihan berdasarkan perbandingan harga dan kelengkapan barang yang diperlukan pada etalase produk yang ditawarkan oleh rekanan. “Kami memilih rekanan yang benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang kami tawarkan,” jelas Dananjaya Suarka.
Selain bahan yang ditawarkan, verifikasi kelengkapan administrasi juga penting dilakukan. Oleh karena itu, Dinas PUPR Denpasar terlebih dahulu memverifikasi terlebih dulu kelengkapan administrasi rekanan sebelum memilih melalui e-purchasing.
Proses tender ditargetkan selesai pada pekan kedua Juni atau minggu depan. Setelah penunjukan rekanan, langsung penandatangan kontrak dan pengerjaan. Pagu awal yang ditawarkan Dinas PUPR Denpasar sebesar Rp6 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk Kota Denpasar. Pengerjaan dilakukan selama 150 hari dengan panjang sungai yang dikerjakan mencapai 1,2 kilometer. Konsep penataan sama dengan Taman Kumbasari Tukad Badung sebelumnya.
Menurut Dananjaya Suarka, penataan lanjutan Tukad Badung dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. “Dengan penataan ini kami harapkan masyarakat sadar tidak boleh lagi membuang sampah ke sungai agar tidak menimbulkan banjir,” imbuhnya. *wid