BISNISBALI.com – Deputi Gubernur BI Aida S Budiman, Jumat (23/5) menyambut positif upaya pemerintahan di Bali, NTB, NTT (Bali Nusa Tenggara) menjaga inflasi dan penguatan ketahanan pangan. Melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Wilayah Balinusra diharapkan sinergi dan inovasi peningkatan produksi dan penguatan ketahanan pangan bisa terwujud guna mendukung Asta Cita nasional serta pengendalian inflasi di wilayah Bali Nusra.
Aida menjelaskan GNPIP sudah dilakukan Bali Nusra dengan bersinergi dan inovasi menjadi satu. Sinergi bagaimana memastikan peningkatan produktivitas dengan berbagai macam inisiatif melalui saprodi dan penambahan luas lahan. Begitupula inovasi gerakan GNPIP juga dikaitkan dengan pemerintah, pencapaian melalui Asta Cita MBG melalui linkage pasokan.
Termasuk komitmen perumda pasok bahan pangan ke industri pariwisata. “Kami harapkan program-program ini terus dilakukan bersama, untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas pangan antar waktu dan antar wilayah melalui penguatan kelembagaan dan aspek permodalan” katanya sebelum Rakor TPID-TPID Wilayah Bali Nusra.
Ia pun menilai penting menjaga harga barang-barang di volatile food supaya terjangkau. Karena ini akan memberikan dampak pada kehidupan masyarakat dan juga sosial politik. Termasuk penting melakukan langkah-langkah 4K yaitu keterjangkaun harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. “Harapan ke depan terus bisa berkembang dengan berbagia macam potensi inisiatif dari GNPIP,” ujarnya.
Ia menambahkan selanjutnya peningkatan digitalisasi harus M to M, mulai dari produksi hingga pemasaranannya. Termasuk sistem pembayaran di mana Bank Indonesia berkomitmen dengan QRIS dan BI Fast. GNPIP dan rakor TPID wilayah Balinusra mengusung beberapa program strategis yang akan mengakselerasi hilirisasi dan ketahanan pangan dalam mendukung Asta Cita. Salah satunya peningkatan produksi komoditas pangan strategis dengan intensifikasi pertanian melalui penggunaan bibit unggul, penyediaan sarana prasarana, dan pemanfaatan digital farming.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan berharap melalui program GNPIP 2025, Bank Indonesia mendukung penuh upaya membangun kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat sektor pertanian. Ke depan, tantangan cuaca, disparitas harga antarwilayah, dan pengelolaan pasca panen perlu dicermati dengan baik.
Untuk menjaga stabilitas harga pangan tetap terkendali, terutama menjelang siklus HBKN, semua pihak perlu memperkuat peran GNPIP. Untuk memitigasi risiko inflasi ke depan, Bank Indonesia Bali terus memperkuat sinergi dan inovasi Bersama seluruh Kabupaten/Kota di Bali untuk mengimplementasikan strategi 4K pengendalian inflasi, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.
Dalam jangka menengah panjang, Bank Indonesia juga mengajak seluruh TPID untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga dan mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. *dik