Tabanan (bisnisbali.com) –Tahun ini Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan tengah merancang penyelenggaraan dua event unggulan, Parade Gebogan dan Festival Seni Budaya. Dua kegiatan ini diyakini akan menjadi magnet baru bagi wisatawan, sekaligus mengangkat kembali keunikan tradisi lokal yang hidup di tengah masyarakat Bali.

Kegiatan Parade Gebogan dijadwalkan berlangsung pada Juli dan Agustus, sementara Festival Seni Budaya akan digelar pada Desember hingga Januari. Menurut Humas Manajemen DTW Ulun Danu Beratan, I Made Sukarata, keduanya merupakan sajian spesial yang akan menjadi atraksi budaya tahunan dengan kemasan yang lebih kreatif dan interaktif dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Dalam satu tahun ini, kami akan menggelar dua kegiatan besar. Parade Gebogan di pertengahan tahun, dan Festival Seni Budaya di akhir hingga awal tahun depan,” jelas Sukarata, Selasa (14/5).

Parade Gebogan akan menampilkan puluhan gebogan rangkaian hasil bumi lokal yang diarak oleh ibu-ibu berkebaya lengkap. Tradisi ini bukan sekadar pameran estetika, tetapi juga merupakan simbol persembahan yang sakral dalam budaya Hindu Bali. Tahun ini, kemasannya akan dibuat lebih menarik dengan penambahan unsur fragmentari, di mana tiap grup peserta akan menampilkan fragmen tari khas dari desa adat masing-masing.

Tidak hanya itu, pertunjukan baleganjur yang biasanya hanya berfungsi sebagai pengiring parade, kini akan tampil lebih ekspresif dengan membawakan fragmen seni sesuai identitas daerah asalnya. Hal ini menjadi pembeda utama dibandingkan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, pada gelaran Festival Seni Budaya yang direncanakan di akhir tahun, pengunjung akan disuguhi beragam pertunjukan tari tradisional Bali yang dikurasi untuk menyampaikan kekayaan nilai budaya kepada wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Uniknya, pementasan tidak hanya akan berfokus di kawasan DTW Ulun Danu Beratan saja, namun juga akan dilaksanakan secara bergilir di kawasan The Bloom Garden.

“Kami harap ini tidak hanya menarik kunjungan wisatawan, tapi juga menghidupkan kembali keterlibatan masyarakat adat dan komunitas seni lokal,” imbuh Sukarata.

Dengan konsep yang lebih matang dan melibatkan lebih banyak unsur budaya, event ini diharapkan mampu mendongkrak angka kunjungan ke DTW Ulun Danu Beratan dan sekitarnya. Selain itu, sekaligus memperkuat posisi Tabanan sebagai destinasi wisata budaya yang ikonik di Bali.*man