Denpasar (bisnisbali.com)-Bali yang menjadi tujuan wisata kelas dunia perlu mandiri secara energi. Terlebih blackout yang sempat terjadi pada awal bulan lalu memberi pengaruh terhadap citra pariwisata. Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen (YLPK) I Putu Armaya mengatakan, Bali mandiri energi jangan hanya wacana, namun sudah menjadi keharusan untuk direalisasikan.

Dikatakannya, wacana mandiri energi untuk Bali yang dilontarkan selama ini belum terealisasi hingga kini. Bali yang menjadi destinasi wisatawan dunia sudah seharusnya mandiri secara energi. “Mandiri energi sangat dibutuhkan Bali yang sebagai daerah pariwisata. Ini wacana yang dilontarkan sejak dulu, tetapi sampai sekarang pasokan listrik masih bergantung dari luar Bali,” terang Armaya saat diwawancarai, Selasa (13/5).

Menurutnya, untuk bisa mandiri energi perlu kebijakan yang lebih revolusioner. Harus segera direalisasikan apakah itu membangun infrastruktur atau lainnya. Potensi energi terbarukan juga ada di Bali, seperti matahari atau angin. “Kasus blackout kemarin menunjukkan betapa pentingnya energi listrik, pentingnya mandiri secara energi,” tegasnya.

Pihaknya berharap adanya kebijakan prioritas yang bisa membangun Bali mandiri energi. Sebab, Bali sebagai destinasi pariwisata dunia sangat bergantung dari citra positif yang diberikan. *wid