Tabanan (bisnisbali.com) –Upaya Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga ketahanan pangan daerah menunjukkan hasil positif. Hingga Mei 2025, data Dinas Pertanian mencatat bahwa rata-rata capaian luas tanam padi setiap bulan berada di atas 80 persen dari target, menunjukkan konsistensi dan keseriusan dalam menjaga stabilitas produksi pangan lokal.

Pada Januari, dari target tanam 4.751 hektar, realisasi mencapai 4.169 hektar atau 87,75 persen. Capaian tersebut tertinggi di sumbang Kecamatan Selemadeg Timur dan Penebel yang melampaui 100 persen. Selanjutnya pada Februari menunjukkan peningkatan dengan capaian 88,90 persen dari target 5.078 hektar.

Pada Maret, capaian tertinggi terjadi dengan realisasi sebesar 96,70 persen sekaligus menandai performa puncak dari awal tahun. Memasuki April, meskipun terjadi sedikit penurunan, capaian masih berada pada angka 79,16 persen dari target 2.295 hektar. Sementara untuk Mei, data awal menunjukkan bahwa sebagian kecamatan telah menanam 144 hektar dari target 2.644 hektar atau setara dengan 5,45 persen dari target.

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Made Subagia menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari kolaborasi aktif antara petani, penyuluh lapangan, dan pemerintah. “Rata-rata capaian bulanan di atas 80 persen membuktikan bahwa produksi padi di Tabanan berjalan sesuai harapan. Ini sinyal kuat bahwa ketahanan pangan kita tetap terjaga di tengah berbagai tantangan,” ujarnya.

Kecamatan-kecamatan seperti Selemadeg Timur, Penebel, dan Marga menjadi andalan dengan capaian tanam tertinggi di beberapa periode. Meskipun masih ada beberapa wilayah yang realisasinya belum maksimal selama periode Januari – Mei, secara umum tren tanam padi di Tabanan terus menunjukkan performa positif.

“Di setiap bulan realisasi tanam berbeda-beda karena disesuaikan dengan jadwal tanam. Seperti di Kecamatan Kediri ada pergiliran pola tanam. Yaitu padi, palawija, padi yang menyebabkan fluktuasi capaian atau realisasi tanam untuk padi pada bulan tertentu,” pungkasnya.*man