Denpasar (bisnisbali.com) –Wisata kesehatan memiliki dua komponen pendukung, yakni medical tourism dan wellness tourism. Pemerintah pun sangat peduli dengan perkembangan industri ini, karena melihat banyak sekali orang Indonesia pergi ke luar negeri untuk medical check-up dan hanya untuk wellness.
“Sementara kita dengan kekayaan alam dan seluruh produk wellness-nya luar biasa, tetapi tidak kita kapitalisasi dan manfaatkan,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu di Beautiverse di Sanur, Bali.
Menurutnya, event ini sejalan dengan upaya mendorong Bali sebagai destinasi wisata kesehatan (health tourism destination). Beautiverse adalah event yang sangat menarik, karena ini adalah satu event kecantikan yang IP Base Indonesia. Ini terobosan anak bangsa membuat event yang menghadirkan industri kecantikan dan wellness yang IP Base Indonesia dan itu sudah dicatatkan untuk Hak atas Kekayaan Intelektualnya. “Kalau selama ini kita menjadi tuan rumah berbagai event dengan IP Base luar negeri,” terangnya.
Sementara itu Inisiator Beautiverse, Dr. Paulus Herry Arianto berharap, embrio ini dapat menggema hingga mancanegara dan menjadi ajang perdana pameran produk kecantikan dan rangkaian aktivitas kesehatan holistik di Bali yang mengusung prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan.
“Event ini bertujuan mengangkat Sanur sebagai lokasi yang menunjang pariwisata minat khusus seperti perawatan diri dan kesehatan holistik,” lanjut CEO Alpha Seven Creative Event tersebut.
Sebab ini ajang yang tepat dalam mempertemukan beauty and wellness enthusiast untuk menjelajahi tren terbaru dan menjalin koneksi dengan para pemimpin industri, pakar dan pengusaha lokal.
Berbicara pangsa pasar, Paulus mengemukakan, pihaknya menyasar kunjungan dari masyarakat lokal, wisatawan domestik, maupun turis mancanegara yang sedang berada di Bali. “Mereka diharapkan hadir dan dapat menikmati rangkaian acara yang mengangkat industri kecantikan yang terintegrasi dengan konsep wellness pada usia 15-40 tahun,” pungkas Paulus. *dik