BISNISBALI.com – Setelah sempat mencetak rekor harga di awal April, harga cabai di tingkat petani Kabupaten Tabanan mulai mengalami penurunan tipis pascahari raya. Meski demikian, petani masih bisa bernafas lega karena harga jual tetap berada di atas titik impas atau Break Even Point (BEP).

Harga cabai merah kecil kini turun menjadi Rp32.000 per kilogram, sementara cabai merah besar berada di level Rp25.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga sempat melambung hingga Rp115.000 per kilogram untuk cabai merah kecil dan Rp50.000 per kilogram untuk cabai merah besar pada awal April.

Petani cabai dari Banjar Bangah, Kecamatan Baturiti, Nyoman Sudiasa mengatakan harga jual tersebut masih di atas BEP, namun ia mengaku khawatir bila tren penurunan berlanjut, petani bisa terancam merugi.

“Memang sekarang harga mulai turun, tapi kami masih untung karena BEP cabai merah besar itu sekitar Rp 14.000 per kilo,” ujar Nyoman Sudiasa Minggu (4/5).

Penurunan harga ini diprediksi akibat pasokan cabai dari Jawa yang mulai meningkat pasca-Lebaran, bersamaan dengan turunnya permintaan lokal menyusul berakhirnya hari raya Galungan dan Kuningan. Kombinasi faktor ini membuat pasar mengalami surplus pasokan, mendorong harga turun secara bertahap.

Tren penurunan harga cabai juga terlihat di pasar tradisional wilayah Tabanan. Hasil monitoring Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan menunjukkan bahwa hampir semua komoditas bumbu dapur mengalami koreksi harga pascaperayaan hari besar. Harga tomat, turun dari Rp20.000 menjadi Rp10.000 per kilogram, atau setara dengan penurunan 50 persen. Cabai rawit merah turun dari Rp 80.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau turun dari Rp 65.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Cabai merah keriting juga mengalami penurunan dari Rp 60.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram. Selain itu, harga bawang merah mengalami koreksi ringan dari Rp 50.000 menjadi Rp 48.000 per kilogram, dan harga daging ayam ras turun dari Rp 40.000 menjadi Rp 38.000 per kilogram. *man