BISNISBALI.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan berencana menata kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Bedugul, di Kecamatan Baturiti yang telah lama terbengkalai. Upaya itu diawali dengan membongkar sejumlah bangunan di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan Anak Agung Ngurah Satria Tenaya mengatakan, sebagai bagian dari pengelolaan DTW Bedugul sudah mulai dilakukan penghapusan aset yang terbengkalai. Seperti penghapusan bangunan di pinggir danau yang rusak dan cottage – cottage yang terbangun di kawasan wisata. Tidak hanya pembongkaran, Pemkab Tabanan juga sedang menyelesaikan penetapan batas tanah untuk menghindari sengketa dengan pihak lain, seperti BKSDA.
“Sempat terjadi overlapping batas tanah atau terjadinya tumpang tindih batas kepemilikan tanah dengan tanah BKSDA. Itu kini sedang proses penetapan batas di BPN. Sehingga semua proses tersebut sama-sama jalan untuk mempercepat penataan DTW Bedugul,” tuturnya, Minggu (27/4).
Sementara itu, beberapa bangunan bantuan pusat yang masih kokoh berdiri di kawasan tersebut, seperti kios cenderamata dan toilet tidak akan dibongkar, melainkan akan direnovasi. “Kami ingin menjaga bangunan yang masih bisa difungsikan, sehingga biaya penataan bisa lebih efektif,” tambahnya.
Setelah seluruh proses penataan rampung, Pemkab Tabanan berencana melelang pengelolaan DTW Bedugul kepada pihak ketiga. Targetnya, akhir tahun 2025 sudah harus ada investor yang siap membangkitkan kejayaan Bedugul sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Tabanan.
“Kami ingin tahun ini Bedugul sudah menarik minat investor. Konsep pengelolaan akan menggandeng pihak ketiga dengan skema kerja sama yang saling menguntungkan,” ujarnya
Sementara itu data kunjungan di Dinas Pariwisata Tabanan mencatat sepanjang tahun 2024 jumlah wisatawan yang mengunjungi berbagai Daya Tarik Wisata (DTW) di Tabanan mencapai 3,3 juta orang. Dari 11 DTW di Tabanan, Tanah Lot kembali menjadi destinasi paling banyak dikunjungi dengan total 1,7 juta wisatawan sepanjang 2024. Di posisi kedua, Ulun Danu Beratan mencatat 592 ribu pengunjung.
Selanjutnya Kebun Raya Eka Karya dengan 492 ribu wisatawan, Jatiluwih dengan 421 ribu wisatawan, serta Alas Kedaton yang mencatat 28 ribu wisatawan. Sementara, destinasi lainnya masih berusaha meningkatkan jumlah kunjungan agar bisa lebih bersaing dengan DTW unggulan.*man