BISNISBALI.com – Upaya menekan kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar terus berlanjut. Pada 2025 ini Pemkot Denpasar menganggarkan Rp59,8 miliar untuk mengatasi jumlah kemiskinan ekstrem. Angka tersebut pun naik dibandingkan dengan data tahun sebelumnya sebesar Rp45,8 miliar.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Kamis (24/4) mengatakan, dari hasil verifikasi dan validasi (verivali) data kemiskinan ekstrem yang mengacu pada data Kemenko PMK 2024, sebanyak 14 KK atau 52 jiwa ditetapkan sebagai penerima intervensi.

Angka ini menurun drastis dibandingkan 2023 yang mencapai 69 KK dan 271 jiwa.

“Verivali dilakukan secara ketat dan bersinergi dengan data dari Dinas Sosial dan Dukcapil. Kami menemukan data ganda, NIK tidak sesuai, bahkan individu yang telah meninggal,” jelasnya.

Terkait anggaran yang diglontorkan tahun ini, Arya Wibawa mengatakan, diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, pelatihan keterampilan, hingga perbaikan rumah tidak layak huni.

Dari total anggaran itu, sektor kesehatan mendapat porsi terbesar, yakni Rp40,2 miliar untuk jaminan kesehatan. Diikuti oleh sektor pendidikan sebesar Rp2,3 miliar, pelatihan dan sertifikasi keterampilan Rp412 juta. Serta bantuan sosial seperti permakanan dan sandang Rp504 juta.

Pemerintah juga mengalokasikan Rp2miliar lebih untuk infrastruktur dasar seperti jamban dan rumah layak huni. Serta bantuan bibit ternak dan tumbuhan senilai Rp183 juta. Selain itu, Pemerintah Kota Denpasar tengah merancang program strategis bertajuk 1 KK Miskin 1 Sarjana yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan tinggi.

Arya Wibawa menambahkan, Pemkot Denpasar saat ini juga tengah menunggu publikasi data hasil verivali GC DTSEN (Ground Check Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional) sebagai dasar integrasi program penanggulangan kemiskinan dengan data BPS.

Dengan pendekatan berbasis data dan anggaran yang terus meningkat, Pemerintah Kota Denpasar optimis target pengurangan angka kemiskinan ekstrem dapat tercapai secara berkelanjutan. *wid