BISNISBALI.com – Harga penjor dan hiasannya jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan kali ini mengalami kenaikan cukup siginifikan. Hal ini dikarenakan kenaikan yang cukup tinggi terjadi pada bahan pembuatannya yakni daun ental atau lontar.
Salah seorang pedagang penjor di Desa Adat Tuka, Dalung, Badung I Gede Dody Budiartha saat dikonfirmasi, Minggu (20/4) mengatakan, untuk penjor saat ini dijual mulai Rp500.000 per batang dari sebelumnya (enam bulan lalu) Rp350.000 per batang. “Kalau untuk yang lebih bagus yang dulunya biasanya dijual Rp500.000, sekarang naik jadi Rp700.000,” katanya.
Kenaikan harga penjor ataupun hiasannya ini kata Dodik dikarenakan melambungnya harga daun ental sebagai bahan utama penjor. Saat ini kata dia harga daun ental mencapai Rp825.000 per ikat, dari sebelumnya hanya Rp450.000 per ikat. “Ya kenaikan lontar cukup tinggi. Jadi harga penjor ataupun hiasannya juga naik,” terangnya.
Untuk hiasan penjor sendiri kata dia saat ini dijual mulai Rp200.000 hingga Rp400.000 per paket untuk kualitas standar. Dan untuk kualitas lebih bagus dijual Rp500.000 hingga Rp1 juta. Sedangkan enam bulan sebelumnya harga hiasan penjor dimulai Rp150.000 per paket.
Meski harga tinggi, permintaan hiasan penjor ataupun penjor kata dia masih tetap tinggi. Sebab ini menjadi kebutuhan pada saat hari raya. Di samping itu, menurutnya masyarakat juga sudah sadar dengan harga yang ditawarkan mengingat harga bahan baku cukup tinggi.
Hal senada diungkapkan oleh pedagang hiasan penjor di kawasan Ubung, Denpasar, Ayu. Dia mengatakan harga hiasan penjor secara eceran mengalami kenaikan rata-rata Rp5.000 per buah. Seperti gelungan dari yang sebelumnya Rp25.000 naik menjadi Rp30.000 per buah, sampian penjor dari yang biasanya Rp25.000 naik menjadi Rp30.000 per buah.
Dia juga mengakui kenaikan harga hiasan penjor ini dikarenakan naiknya harga daun lontar yang cukup signifikan saat ini. “Ya semua pasti naik. Ental yang sebelumnya harga Rp500.000 per ikat saat ini mencapai Rp1 juta,” imbuhnya. *wid