BISNISBALI.com – Di tengah geliat pariwisata Bali yang kerap berkutat di pantai dan vila mewah, sebuah konsep berbeda tumbuh di kaki perbukitan Jatiluwih, Kecamatan Penebel Tabanan. Bukan sekadar tempat wisata, Jatiluwih Eco Farm menawarkan wisatawan berkegiatan di kehidupan agraris Bali sekaligus sebagai wujud pemerataan ekonomi masyarakat Dusun Kesambi yang selama ini belum tersentuh langsung oleh geliat pariwisata Jatiluwih.

Berada di kawasan Dusun Kesambi, Desa Jatiluwih, proyek ini digagas oleh I Ketut Jhon Purna yang merupakan Manajer DTW Jatiluwih. Tidak tanggung-tanggung, lahan seluas lebih dari 20 hektar disulap menjadi miniatur Jatiluwih dari budaya pertanian Bali, mulai dari membajak sawah, menanam padi, memanen sayur, hingga membuat minyak tradisional dan canang sari.

“Di sini, aktivitas bertani yang biasanya musiman, bisa dinikmati kapan saja,” ujar Jhon Purna yang sekaligus pemilik Jatiluwih Eco Farm, Kamis (17/4).

Terangnya, tempat wisata ini merupakan sebagai wujud upaya pemerataan ekonomi bagi masyarakat Dusun Kesambi yang selama ini belum tersentuh langsung oleh geliat pariwisata Jatiluwih. Itu tercermin dari sebagian besar tenaga kerja Jatiluwih Eco Farm diambil dari warga lokal.

Begitu juga bahan pangan dipasok dari desa, dan 10 persen dari pendapatan bisnis disumbangkan untuk desa adat setempat. Sehingga, Jatiluwih Eco Farm bukan sekadar tempat wisata, tapi juga motor penggerak ekonomi baru bagi masyarakat Dusun Kesambi yang selama ini jarang tersentuh geliat pariwisata Jatiluwih.

Jelas Jhon Purna, menjawab kebutuhan wisatawan premium, Eco Farm juga mempersiapkan wooden villa sebanyak 20 unit yang merupakan investasi melibatkan mitra dari Singapura, serta rencana membangun fasilitas glamping (glamorous camping). Selain itu, sebuah helipad disiapkan untuk tamu VIP dari hotel-hotel papan atas yang memungkinkan wisatawan mendarat langsung tanpa harus berurusan dengan kemacetan.

“Kami ingin memberikan pengalaman eksklusif, tapi tetap membumi. Helikopter bisa mendarat di tengah persawahan,” ujarnya.

Prediksinya, Jatiluwih Eco Farm akan menjadi daya tarik destinasi wisata baru di Kabupaten Tabanan. Itu dibuktikan dengan sudah adanya 350 wisatawan asing yang akan datang di akhir bulan ini, termasuk komunitas yoga.*man