Tabanan (bisnisbali.com)-Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, harga sejumlah bahan pangan di pasar-pasar tradisional Kabupaten Tabanan mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, Rabu (16/4). Hasil monitoring harga oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan menunjukkan adanya lonjakan drastis pada beberapa komoditas penting yang biasa digunakan dalam upacara keagamaan, terutama kelapa yang mengalami kenaikan tertinggi mencapai 63 persen.

Harga kelapa yang sebelumnya Rp8.000 per buah, kini melonjak menjadi Rp13.000, sehingga menempatkannya sebagai komoditas dengan lonjakan harga tertinggi minggu ini. Kenaikan ini disinyalir akibat meningkatnya permintaan masyarakat yang memerlukan kelapa dalam jumlah besar sebagai sarana utama dalam upakara Galungan dan Kuningan.

Selanjutnya cabai merah keriting naik 18 persen menjadi Rp65.000 per kilogram, sedangkan bawang merah naik 11 persen menjadi Rp50.000 per kilogram. Kubis turut merangkak naik dari Rp7.000 menjadi Rp8.000 per kilogram (14 persen).

Akan tetapi tidak semua komoditas mengalami tren kenaikan harga. Beberapa komoditas justru menunjukkan penurunan, di antaranya sayur hijau dan kacang panjang yang masing-masing turun 20 persen, serta cabai rawit merah dan hijau yang mengalami penurunan harga hingga 10-13 persen.

Meskipun terjadi lonjakan harga pada sayur dan bumbu dapur, harga daging dan telur relatif stabil. Daging sapi, daging ayam, daging babi, serta telur ayam kampung dan ras tidak menunjukkan perubahan harga sejak minggu sebelumnya. Harga daging sapi has dalam tetap Rp135.000 per kilogram, daging ayam ras Rp42.000 per kilogram, daging babi Rp110.000 per kilogram, dan telur ayam kampung stabil Rp3.000 per butir.

Para pedagang pasar tradisional mengaku kewalahan menghadapi situasi ini. Ni Wayan Sri, pedagang upakara di Pasar Tabanan, mengungkapkan bahwa harga tinggi membuat banyak pelanggan mengeluh, bahkan menunda pembelian hingga mendekati hari H. “Kelapa itu utama untuk daksina, tapi sekarang harganya sangat mahal. Kami menyesuaikan harga dari pemasok, tapi malah pembeli banyak mengeluh ke kami,” kilahnya.

Melonjaknya harga diduga dipicu oleh tingginya permintaan menjelang hari raya, sedangkan pasokan dari petani dan pemasok belum mampu mengimbangi. Meski begitu, lonjakan harga tidak berdampak pada kelangkaan barang di pasaran. *man