BISNISBALI.com – Sisa kawasan kumuh di Denpasar yang mencapai 17,6 hektare ditargetkan tuntas akhir tahun 2025 ini. Sisa kawasan kumuh ini berada di kawasan Karya Makmur, Ubung Kaja, serta 1 hektar di Pemecutan Kaja.

“Saat ini, total kawasan kumuh yang tersisa hanya sekitar 18 hektar. Kami optimistis, dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, desa adat, desa dinas, serta masyarakat, kawasan kumuh di Jalan Karya Makmur dan Pemecutan Kaja dapat sepenuhnya dituntaskan pada akhir tahun 2025,” kata Kepala Dinas Perkimta Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Minggu (13/4).

Dalam penanganan ini, Cipta Sudewa mengatakan, pihaknya memanfaatkan program Sistem Informasi Penataan Pelemahan Berbasis Semeton Lembaga Adat (Siap Selem). Program ini melibatkan peran aktif desa adat dan desa dinas dalam mencegah terbentuknya kawasan kumuh baru di Kota Denpasar.

“Sebagai inovasi pengendalian dan penataan kawasan kumuh di Kota Denpasar berbasis teknologi informasi (IT), Siap Selem melibatkan desa adat dan desa dinas sebagai sistem peringatan dini (early warning) terhadap indikasi munculnya kawasan kumuh di Kota Denpasar,” ujarnya.

Inovasi ini bertujuan untuk tidak hanya mengurangi kawasan kumuh yang sudah ada tetapi juga mencegah terbentuknya kawasan kumuh baru. Selain itu, program ini mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat budaya gotong royong.

Sistem ini memungkinkan setiap desa/kelurahan dan desa adat memiliki admin Siap Selem yang bertugas memantau dan melaporkan potensi munculnya kawasan kumuh. Sementara itu, operator Dinas Perkimta Denpasar bertindak sebagai super admin yang mengelola dan menindaklanjuti laporan dari desa-desa.

Keberhasilan program ini kata telah terlihat sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2023. Kawasan kumuh di Denpasar yang sebelumnya mencapai 50 hektare telah tersisa kurang dari 18 hektar. *wid

BACA JUGA  Kawasan Kumuh di Denpasar Tersisa 18 Hektare, Ini Sebaran Daerahnya