BISNISBALI.com – Pelayanan obat di RSUD Sanjiwani Gianyar, dikeluhkan oleh keluarga pasien, Senin (7/4). Sempat viral media sosial keluarga pasien tersebut harus mengantri dari pukul 11.00 hingga 15.00 WITA hanya untuk mendapatkan obat.
Menyikapi keluhan keluarga pasien terkait pelayanan obat, Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, dr. I Nyoman Bayu Widhiartha, MM Rabu (9/4) mengatakan Petugas Farmasi dan Petugas Apotek telah dioptimalkan memberikan sosialisasi alur pelayanan obat di RSUD Sanjiwani. Jenis pelayanan obat di RSUD Gianyar dibagi menjadi tiga mencakup umum, BPJS serta Obat Racikan dan khusus BPJS terbagi dua BPJS Kronis dan BPJS Non Kronis . “RSUD Sanjiwani memberikan pelayanan obat lebih dari 300 resep per hari sehingga pelayanan obat mengikuti daftar antrean,” ucapnya.
dr. Bayu menjelaskan selain melayani pasien dari Gianyar, RSUD Sanjiwani menjadi rujukan Bali Timur meliputi Klungkung, Bangli dan Karangasem. Sebagai Rumah Sakit Tipe B RSUD Sanjiwani juga menjadi rujukan Rumah Sakit Tipe C. “Dalam sehari Rumah Sakit Sanjiwani melayani lebih dari 300 pasien yang rawat jalan dan hampir 90 persen pasien menggunakan BPJS,” ucapnya.
Terkait alur pelayanan obat, dr. Bayu memaparkan alur pelayanan di RSUD Sanjiwani yaitu resep obat dikirim melalui system resep elektronik oleh masing masing poliklinik, masuk ke apotek rawat jalan untuk selanjutnya dilakukan pengkajian resep oleh petugas farmasi dengan teliti sesuai dengan nama pasien, nama obat, dosis obat, jumlah obat bentuk dan kekuatan sediaan obat. Hal tersebut bertujuan agar yang diserahkan kepada pasien tepat dan sesuai dengan urutan yang masuk. “Setelah selesai proses pengkajian, obat diambilkan, dikemas, diberi label aturan pakai dan diserahkan kepada pasien disertai pemberian informasi obat,” jelasnya.
dr. I Nyoman Bayu Widhiartha meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dalam pelayanan obat. Untuk membenahi hal itu, pihak manajemen telah melakukan ujicoba antrean pengambilan obat dengan menggunakan barcode. Hingga pasien atau pun keluarga pasien bisa melihat perkiraan barapa lama yang mereka butuhkan untuk menunggu. “Nanti akan kelihatan di layar monitor nomer antreannya, dan mereka bisa memperkirakan waktunya, jika pun nanti nomernya sudah terlewatkan obat bisa langsung diambil,” tegasnya. *kup