BISNISBALI.com – Untuk para kalangan milenial dan gen z, persiapkan diri kamu untuk malam yang penuh euforia dengan alunan musik yang manis dan energi ceria dalam atmosfer baru yang memukau dan tak terlupakan. Sugar Pink, konser untuk generasi muda yang penuh warna akan hadir di Keramas Aero Park, Gianyar, Bali, Minggu (13/4) mendatang membawakan pengalaman hiburan yang manis, adiktif, dan memikat hati para pecinta musik dari seluruh penjuru negeri.
Inisiator Sugar Pink, Indah mengatakan, ini bukanlah sekadar konser, namun perayaan semangat generasi muda era kini. Dengan memfokuskan atensi pada Sweet & Addictive Music, Vibrant & Playful Atmosphere, Unique & Stylish Identity, dan Good & Uplifting Experience, Sugar Pink memadukan berbagai macam genre mulai dari EDM, synth pop, future bass, hingga koplo dalam balutan visual yang futuristik dan suasana penuh imajinasi.
“Dengan target utama Generasi Z dan Milenial, Sugar Pink hadir membawakan pengalaman live baru yang tak hanya seru tapi juga Instagrammable,” ungkap Indah dalam jumpa pers di Kuta, Senin (7/4).
Panggung utama akan dimeriahkan oleh dua headliner sensasional yakni Jemsii, Tenxi, Naykilla, dengan single viral “Garam dan Madu” yang memuncaki Spotify Top 50 Indonesia.
Selain itu ada Bukan WG, alter ego dari grup dengan reputasi internasional lewat hit Lathi dan kolaborasi global bersama Yellow Claw dan Riot Games.
Dua headliner lainnya yang ikut memeriahkan Sugar Pink ini yaitu Tyok Satrio dan band asal Bali, KIS Band. Selain itu, masih ada performer-performer lain yang berasal dari Bali yaitu : Fullfill Collective, Pemuda Suka Karokoe dan Little Isekai X Gvsdan. Acara ini juga dipandu oleh duo MC, The Palbis.
Venue yang super iconic ini akan disulap menjadi zona festival dengan dua panggung megah, area VIP, booth sponsor eksklusif, zona kuliner, neon photobooth, dan Glow Station di mana pengunjung bisa menghias wajah dengan cat UV dan tampil totalitas!
“Ini adalah event perdana dan kita harap bisa berjalan terus dan lebih besar lagi,” tambah Indah.
Di pihak lain, Yohanes dari Central Event menyatakan, saat ini pihaknya merasa terimbas dengan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.
“Kami tidak diam dengan kondisi tersebut dan mencari solusi dengan membuat sebuah gebrakan dalam menggerakkan ekonomi kreatif Bali dan berharap pemerintah bisa memahami perjuangan kami dengan memberi dukungan,” papar Yohanes.
Sementara itu, Project Manajer, Ode mengaku dalam kegiatan ini pihaknya juga melibatkan UMKM dengan menyiapkan stand kuliner. Pihaknya telah mengkurasi sejumlah tenant.
“Kami telah mengkurasi dan juga ada kerja sama tertentu yang kita tawarkan kepada tenant-tenant,” tandas Ode. *rah