BISNISBALI.com – Harga cabai di tingkat petani di Tabanan terus melambung tinggi, terutama cabai merah kecil atau cabai rawit yang kini menyentuh angka Rp120 ribu per kilogram. Sedangkan cabai merah besar bertahan di harga Rp50 ribu per kilogram. Lonjakan harga cabai merah kecil ini sekaligus berada di posisi tertinggi sejak setahun terakhir.

Petani cabai dari Banjar Bangah, Kecamatan Baturiti, Nyoman Sudiasa, Jumat (4/4) mengungkapkan, lonjakan harga cabai merah kecil ini terjadi sejak satu minggu terakhir. Menurutnya, cuaca yang semakin tidak menentu dan suhu ekstrem telah mengganggu proses produksi mengakibatkan jumlah panen cabai merah kecil menurun drastis, sehingga pasokan di pasar menjadi terbatas.

Selain itu diperparah dengan pasokan barang dari luar Bali yang menurun seiring dengan libur panjang Hari Raya Idul Fitri. Akibatnya permintaan pasar yang terus meningkat, baik dari kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun industri kuliner turut memberikan tekanan pada ketersediaan cabai, sehingga harga di tingkat petani harus menyesuaikan dengan kondisi supply dan demand di pasar.

“Harga cabai merah kecil ini tertinggi tahun ini, bahkan setahun terakhir. Tahun sebelumnya harga maksimal hanya menyentuh posisi Rp 117 ribu per kg. Sedangkan posisi harga untuk cabai merah besar masih stabil, meski naik dari biasanya,” ujarnya.

Sementara itu salah seorang pedagang bahan pangan di Pasar Tabanan, Ketut Mertayadi mengungkapkan, kenaikan harga cabai terutama jenis cabai merah kecil atau cabai rawit membuat mereka enggan untuk mengambil risiko.

“Kami harus selektif dalam menyetok karena harga yang tinggi dan fluktuatif ini berisiko membuat modal kami terkunci pada barang yang sulit dijual kembali dengan keuntungan yang memadai,” tandasnya.

BACA JUGA  Hingga Maret, 1.470 Ton Beras SPHP Disalurkan di Bali

Menurutnya, penyetokan dalam jumlah besar justru dapat meningkatkan risiko kerugian jika permintaan menurun atau jika pasokan dari petani berbalik lebih banyak. Kondisi ini menyebabkan para pedagang merasa terdesak untuk membeli cabai dengan harga tinggi agar tetap bisa memenuhi permintaan konsumen, namun sekaligus menambah beban operasional dan risiko kerugian.

“Sebenarnya tidak hanya konsumen, kami pun berharap harga barang bisa tetap stabil agar tidak beresiko tinggi untuk perputaran modal usaha,” kilahnya.*man