BISNISBALI.com – Harga cabai khususnya cabai rawit sempat melambung di pasaran. Terutama setelah Nyepi sempat mencapai Rp160 ribu per kilogram. Saat ini sudah mulai melandai mencapai Rp70 ribu per kg.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Badung, Nyoman Wandri, Jumat (4/4).
“Saat ini mulai turun. Kemarin sempat Rp160.000 per kilogram. Bahkan Kamis (3/4) masih di atas Rp100.000,” ungkapnya.
Selain cabai, harga bawang merah dan bawang putih diakuinya juga mengalami kenaikan. Harga bawang putih saat ini mencapai Rp45.000 per kilogram dari sebelumnya Rp40.000 per kilogram. Demikian bawang merah yang sebelumnya Rp40.000 per kilogram, kini sudah Rp50.000 per kilogram.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang bumbu lainnya, Nyoman Surya Sutana. Dia mengakui harga cabai sempat melambung hingga Rp160.000 per kilogram. Saat ini sudah mencapai Rp60.000 bahkan yang kualitas dua Rp50.000 per kilogram.
Harga bawang merah dan bawang putih dikatakannya juga naik pascahari Lebaran ini. “Mungkin karena pasokan lagi sedikit ya, terutama cabai rawit yang kemarin habis Nyepi pasokan minim, harga jadi melambung. Sekarang pasokan sudah mulai ada,” katanya.
Selain bumbu dapur, harga beras juga mengalami sedikit pergerakan. Pedagang beras di Pasar Badung, Made mengatakan, harga beras mengalami kenaikan Rp5.000 per sak (25 kilogram). Dia mengatakan sebelum hari raya harga beras mencapai Rp375.000 per sak, dan saat ini mencapai Rp380.000 per sak. Namun untuk harga beras eceran masih stabil yakni Rp15.000 per kilogram dan belum mengalami perubahan setelah hari raya.
Diakuinya, kenaikan harga beras disebabkan karena belum ada pengiriman beras dari distributor sehingga stok beras di pasar mulai menipis. Menurutnya, pengiriman masih belum dilakukan karena banyak perusahaan dan karyawan libur.
Dia juga mengatakan, faktor lain turut mempengaruhi kenaikan harga beras, seperti gangguan distribusi akibat libur panjang, meningkatnya biaya produksi, serta kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi hasil panen. “Jika pasokan tidak segera pulih, mungkin harga beras akan terus meningkat,” imbuhnya. *wid