BISNISBALI.com – Akibat  hujan lebat dan debit air sungai yang tinggi saat Hari  Pengerupukan Jumat (28/3) menyebabkan longsor di beberapa titik Tukad Palak. Kondisi ini membuat terowongan Tukad Palak tertutup material longsor sehingga menyebabkan air sungai meluber ke jalan dan mengganggu akses jalan di  perbatasan Br. Bedil dan Banjar Jungut atau Desa Sukawati dan Desa Batuan.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Gianyar I Putu Gede Pebriantara Selasa (1/4) mengungkapkan, tanah yang labil akibat hujan juga menyebabkan serumpun pohon tumbang sehingga menutupi terowongan Tukad Palak.

“Kami bersama Kades Sukawati dan Kades Batuan telah berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan tanah longsor di Tukad Palak,” ucapnya.

Pebriantara yang juga Anggota Fraksi PDI Perjuangan Dapil Sukawati ini menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan Petugas BPBD, penanganan tanah longsor tak bisa ditangani tenaga manusia melainkan dibutuhkan alat berat.

“Kita selanjutnya  berkoordinasi dengan PUPR, memohon diturunkan alat berat guna penanganan material longsor,” jelasnya.

Dinas PUPR hari ini turun membersihkan material longsor yang menutupi terowongan Tukad Palak.

“Tertutupnya sungai karena material longsor menyebabkan air sungai meluber ke jalan,” tegasnya.

Setelah Dinas PUPR menurunkan alar berat, selanjutnya material longsor diangkat dan air sungai tidak lagi meluber ke jalan.

“Setelah material longsor berhasil dibersihkan dan banjir akibat air sungai yang meluber ke jalan bisa ditangani, akses jalan di Perbatasan Br. Bedil dan Banjar Jungut kembali normal  dilalui kendaraan dengan nyaman,” tuturnya. *kup

BACA JUGA  Ekspor Bali ke AS pada Februari Menurun 8,10 Persen