BISNISBALI.com – Menyambut libur panjang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, pengelola objek wisata masih menaruh keoptimisan Bali masih dikunjungi wisatawan domestik.

Oleh karena itu pengelola desa wisata memberikan pengalaman terbaik bagi para wisatawan yang merayakan libur Idul Fitri dengan berbagai terobosan. Mulai nuansa budaya yang khas, keindahan alam yang asri hingga menginap di desa.

Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa di Denpasar, Selasa (25/3) menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan guna memastikan kenyamanan dan kepuasan wisatawan yang berkunjung.

Desa Wisata Penglipuran, yang dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, telah menyiapkan berbagai atraksi budaya serta paket wisata eksklusif bagi para wisatawan.

Berbagai kegiatan menarik telah dipersiapkan guna memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung yang ingin merasakan nuansa budaya Bali yang kental di desa ini.

“Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan yang datang ke Penglipuran, khususnya dalam suasana perayaan Idul Fitri. Berbagai atraksi budaya dan pengalaman khas telah kami siapkan agar wisatawan dapat merasakan kekayaan budaya Bali secara langsung,” ujar Wayan Sumiarsa.

Salah satu acara utama yang akan digelar adalah pertunjukan Barong Macan, sebuah kesenian tradisional yang memiliki makna mendalam dalam budaya Bali. Barong Macan menggambarkan keseimbangan antara kebaikan (Dharma) dan kejahatan (Adharma) serta mengajarkan pentingnya menjaga harmoni dengan alam.

Pertunjukan ini akan berlangsung di Hutan Bambu Desa Penglipuran pada 30 Maret hingga 6 April 2025 pukul 11.00 WITA, memberikan suasana magis bagi para penonton.

Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati pengalaman menginap di desa dengan paket eksklusif yang mencakup makan malam tradisional di jalan utama Desa Penglipuran. Suasana khas pedesaan yang asri dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan akan memberikan ketenangan serta pengalaman autentik bagi para tamu.

BACA JUGA  Jelang Hari Raya Galungan, Harga Beberapa Komoditas di Tabanan Naik Signifikan

“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang istimewa bagi wisatawan, di mana mereka tidak hanya sekadar menginap, tetapi juga merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Penglipuran yang masih memegang teguh nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur,” tambah Wayan Sumiarsa.

Tak hanya itu, wisatawan juga dapat mengenakan busana adat Bali yang disewakan oleh masyarakat setempat. Hal ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata tetapi juga mendukung keberlanjutan pariwisata serta meningkatkan perekonomian lokal.

Bagi pencinta alam, Hutan Bambu Penglipuran yang membentang seluas 45 hektare juga siap menyambut pengunjung. Kawasan hijau ini menjadi daya tarik utama yang mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan budaya.

Pengamat pariwisata Trisno Nugroho di tempat sama mengatakan, tidak dipungkiri pada masa bulan puasa ini kunjungan wisatawan masih tergolong kecil dan merupakan tren rutin tahunan. Kendati demikian optimistis tetap ada setelah Nyepi atau memasuki libur Lebaran sehingga diperlukan persiapan berbagai event agar wisatawan tetap datang ke desa wisata seperti Desa Penglipuran.

Trisno optimistis Bali tetap menjadi destinasi wisata utama dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang terus meningkat. *dik