BISNISBALI.com – Pariwisata Bali menghadapi tiga tantangan utama yakni sampah, kemacetan dan keamanan. Persoalan ini harus segera diselesaikan mengingat pariwisata menjadi sektor andalan. Terlebih di Badung dengan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah paling tinggi.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Badung, I Ketut Bijaya Negara usai dilantik pada Sabtu (22/3) di Gedung Giri Nata Mandala, Badung mengatakan, pariwisata menjadi sektor unggulan di Badung. Namun persoalan yang dihadapi seperti sampah, kemacetan dan keamanan belum memiliki solusi.
“Saya sempat berbincang dengan Bendesa Adat Canggu. Perihal kemacetan, sampah dan keamanan ini belum ada solusi. Ini sangat riskan bagi pariwisata, lama-lama bisa saja kita ditinggalkan,” katanya.
Sampah menjadi persoalan yang harus diselesaiakan bersama. Jika sampah bisa dikelola oleh sektor swasta tentu menjadi hal positif untuk hasil yang baik.
“Beberapa bulan lalu kami sempat ketemu dengan investor yang tertarik untuk mengelola sampah. Ini bukan bermaksud mengurangi peran pemerintah, jika memang swasta mampu,” terangnya.
Sementara itu, Pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan terkait pengelolaan sampah oleh sektor swasta semisal bisa diolah untuk hasil yang bermanfaat.
“Jika persoalan sampah ini bisa diselesaikan, akan meningkatkan kenyamanan wisatawan ke Bali,” imbuhnya. *wid