BISNISBALI.com – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bali menyebutkan pada triwulan IV tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Bali tercatat tumbuh 5,19 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen (yoy).

Tingkat inflasi Bali tercatat sebesar 1,21 persen (yoy) pada Februari 2025, masih berada dalam kisaran wajar dan mencerminkan daya beli masyarakat yang relatif stabil.

Untuk kinerja APBN Regional Bali, Kepala Kanwil DJPb Bali, Muhammad Mufti Arkan di Denpasar, Kamis (20/3) menyampaikan, pendapatan negara di Provinsi Bali hingga 28 Februari 2025, telah terealisasi sebesar Rp2,79 triliun atau 11,97% dari target tahun 2025.

Penerimaan negara dikontribusikan oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp2,17 triliun (11,18 persen dari target) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang telah terealisasi sebesar Rp619,3 miliar atau 15,98 persen dari target 2025.

Mufti menjelaskan, pagu belanja negara di Provinsi Bali menunjukkan penurunan pada belanja barang dan belanja modal yang diakibatkan kebijakan efisiensi. Belanja negara sampai dengan 28 Februari 2025 telah direalisasikan sebesar Rp3,38 triliun (15,48% dari pagu). “Apabila dilihat belanja per fungsi, peningkatan realisasi belanja terjadi di hampir semua fungsi belanja, didorong oleh belanja pegawai yang lebih besar dibanding tahun lalu,” katanya secara daring.

Kenaikan sangat signifikan terdapat pada fungsi Kesehatan sebesar 780,94% (yoy) akibat perubahan mekanisme pengesahan belanja oleh Satker BLU yang semula dilakukan tiap bulan menjadi tiap minggu. Sementara itu, penurunan belanja pada fungsi pelayanan umum serta perumahan dan fasilitas umum disebabkan oleh aktivitas pemilihan umum 2024 dan selesainya pembangunan Bendungan Sidan pada tahun 2024.*dik

BACA JUGA  Layanan Kepolisian 110  Respons Cepat Laporan Masyarakat