BISNISBALI.com – Rombongan dari Earth Journalism Network (EJN) asal India dan beberapa negara Asia lainnya menyempatkan diri mengunjungi TPS3R Bumi Sudha Rahayu Desa Sidan dan pertanian organik di Kissidan Eco Hill, Rabu (19/3). Sebanyak 50 orang jurnalis datang ke Desa Sidan khusus mempelajari pengolahan sampah organik dan pertanian organik di Desa Sidan.

Kepala Desa Sidan, I Made Sukra Suyasa, S. Sos, mengatakan, Desa Sidan memiliki luas wilayah sekitar 288 hektar, terdiri dari 7 Banjar Adat/Dinas, 1 Desa Adat, dan 1 Desa Dinas, serta 7 wilayah subak yang menjadikan sekitar 70 persen masyarakat berprofesi sebagai petani.

Sejalan dengan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2019 tentang pemilahan sampah berbasis sumber. Sejak 2021, Desa Sidan telah menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis sumber dengan pendampingan dari Merah Putih Hijau. Melalui program ini, Desa Sidan tidak hanya membangun TPS3R sebagai pusat pengelolaan sampah desa, tetapi juga melakukan edukasi masyarakat serta memberikan pelatihan dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam pengelolaan sampah.

Sistem ini mendukung praktik pertanian organik, di mana pupuk organik yang dihasilkan dari TPS3R digunakan kembali oleh para petani, menciptakan siklus berkelanjutan antara pengelolaan sampah dan pertanian.

Sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan, Desa Sidan mengembangkan Kissidan Eco Hill, sebuah destinasi ekowisata yang menawarkan pengalaman wisata berbasis lingkungan dan pertanian organik.

Desa Sidan mengadopsi model pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada pertanian organik, pelestarian budaya, dan agrowisata.

“Salah satu keunggulan Desa Sidan adalah penerapan sistem pertanian organik yang terintegrasi dengan Subak, sistem irigasi tradisional yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia,” tegas Made Sukra Suyasa.*kup

BACA JUGA  Harga Bawang Merah di Tabanan Naik Jelang Nyepi