BISNISBALI.com – Jelang Hari Suci Nyepi dan Idul Fitri tahun 2025, lonjakan harga terjadi pada komoditas cabai rawit mencapai Rp100 ribu per kilogram. Sementara untuk komoditas lainnya masih stagnan, demikian juga stok beras Bulog masih aman hingga beberapa bulan ke depan.

Hal tersebut terungkap saat pemantauan stok beras di Gudang Bulog Sempidi, Badung yang digelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar, Rabu (19/3) pagi. Sekda Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menjelaskan, stok beras Bulog yang akan didistribusikan ke wilayah Kota Denpasar masih aman untuk jangka waktu enam bulan ke depan.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Ida Bagus Mayun Suryawangsa menambahkan, saat ini komoditi yang mengalami lonjakan ialah cabai rawit. Hal ini karena daerah penghasil terkendala cuaca ekstrem yang sebelumnya terjadi secara terus-menerus.

“Kondisi cuaca kurang menguntungkan sehingga produksi turun. Demikian juga petani membutuhkan biaya perawatan yang lebih tinggi sehingga membuat harga cabai tinggi,” katanya.

Saat ini, produksi di wilayah dataran rendah sudah mulai panen. Dengan demikian diharapkan distribusi bisa lancar ke kabupaten/kota sehingga harga bisa turun dalam minggu-minggu ini.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar AA Gde Bayu Bramasta menambahkan, untuk harga daging ayam sedikit ada pergerakan, namun tidak signifikan. Saat ini mencapai Rp35.000 hingga Rp38.000 per kilogram. Sementara untuk komoditi lainnya masih stabil. Termasuk daging sapi yang harganya stagnan Rp95.000 hingga Rp100.000 per kilogram dan daging babi mengalami sedikit penurunan yang untuk berat hidupnya mencapai Rp56.000 hingga Rp58.000 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Sempidi, Achmad Ivan menerangkan Stok Beras Bulog saat ini sebanyak 4.600 ton beras. Jumlah ini tergolong aman sampai enam bulan kedepan.

BACA JUGA  PHRI Gianyar Tingkatkan Kualitas Barista dan Bartender

“Jenis beras yang paling diminati masyarakat yakni jenis SPHP denganĀ  permintaan beras lumayan banyak. Tidak hanya dari kota Denpasar saja, namun juga dari luar Kota Denpasar,” ujarnya

Penyaluran beras SPHP sendiri dilakukan melalui giat pasar murah oleh dinas dan instansi terkait dan juga melalui mitra – mitra Bulog. “Kami menghimbau masyarakat untuk tidak panik atau sampai khawatir kurangnya ketersediaan beras khususnya di Kota Denpasar. Pihak Bulog akan terus berkordinasi dengan TPID Kota Denpasar untuk menjamin ketersediaan ditengah masyarakat,” ujarnya. *wid